Pages

Wednesday, 24 April 2013


Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat (terminal komputer, repeaters, bridges) satu dengan lainnya (Green, 1985:22).

Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:


1.    Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus 
2.    Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.


Topologi Bus
Topologi Bus


Topologi Ring

Topologi Ring



Topologi Tree
Topologi Tree



Topologi Star

Topologi Star


Topologi Mesh

Topologi Mesh


Komponen Hardware Jaringan

Komponen Hardware Jaringan

1.          File Servers  :

2.         Workstations

3.          Network Interface Cards



4.          Concentrators/Hubs


5.          Repeaters


 6.          Router





 7.Bridges

contoh Program analisis leksikal menggunakan turbo c++:




Input : 
#include
#include
#include
#include
#include
void keyword(char str[10])
{ if(strcmp("for",str)==0||strcmp("while",str)==0||strcmp("do",str)==0||
    strcmp("int",str)==0||strcmp("float",str)==0||strcmp("char",str)==0||
    strcmp("double",str)==0||strcmp("static",str)==0||strcmp("switch",str)==0||
    strcmp("case",str)==0)
    printf("\n%s adalah keyword",str);
    else
    printf("\n%s adalah identifier",str);
}
main()
                {
    FILE *f1,*f2,*f3;
    char c,str[10],st1[10];
    int num[100],lineno=0,tokenvalue=0,i=0,j=0,k=0;
    printf("\nEnter the c program\n");/*gets(st1);*/
    f1=fopen("input","w");
    while((c=getchar())!=EOF)
    putc(c,f1);
    fclose(f1);
    f1=fopen("input","r");
    f2=fopen("identifier","w");
    f3=fopen("specialchar","w");
    while((c=getc(f1))!=EOF)
    {
        if(isdigit(c))
        {
            tokenvalue=c-'0';
            c=getc(f1);
            while(isdigit(c))
            {
                tokenvalue*=10+c-'0';
                c=getc(f1);
            }
            num[i++]=tokenvalue;
            ungetc(c,f1);
        } else if(isalpha(c))
        {
            putc(c,f2);
            c=getc(f1);
            while(isdigit(c)||isalpha(c)||c=='_'||c=='$')
            {
                putc(c,f2);
                c=getc(f1);
            }
            putc(' ',f2);
            ungetc(c,f1);
        } else if(c==' '||c=='\t')
        printf(" ");
        else if(c=='\n')
        lineno++;
        else
        putc(c,f3);
    }
    fclose(f2);
    fclose(f3);
    fclose(f1);
    printf("\n Number dalam program : ");
    for(j=0;j
    printf("%d",num[j]);
    printf("\n");
    f2=fopen("identifier","r");
    k=0;
    printf("Identifier : ");
    while((c=getc(f2))!=EOF)
    {
        if(c!=' ')
        str[k++]=c;
        else
        {
            str[k]='\0';
            keyword(str);
            k=0;
        }
    }
    fclose(f2);
    f3=fopen("specialchar","r");
    printf("\n  Simbol dalam program : ");
    while((c=getc(f3))!=EOF)
    printf("%c",c);
    printf("\n");
    fclose(f3);
    printf("Baris dalam program : %d",lineno);
    getch();
    }
Output :
Description: D:\budi\sm6\kompilasi\1.png#include
#include
#include
#include
#include
void keyword(char str[10])
{ if(strcmp("for",str)==0||strcmp("while",str)==0||strcmp("do",str)==0||
    strcmp("int",str)==0||strcmp("float",str)==0||strcmp("char",str)==0||
    strcmp("double",str)==0||strcmp("static",str)==0||strcmp("switch",str)==0||
    strcmp("case",str)==0)
    printf("\n%s adalah keyword",str);
    else
    printf("\n%s adalah identifier",str);
}
main()
                {
    FILE *f1,*f2,*f3;
    char c,str[10],st1[10];
    int num[100],lineno=0,tokenvalue=0,i=0,j=0,k=0;
    printf("\nEnter the c program\n");/*gets(st1);*/
    f1=fopen("input","w");
    while((c=getchar())!=EOF)
    putc(c,f1);
    fclose(f1);
    f1=fopen("input","r");
    f2=fopen("identifier","w");
    f3=fopen("specialchar","w");
    while((c=getc(f1))!=EOF)
    {
        if(isdigit(c))
        {
            tokenvalue=c-'0';
            c=getc(f1);
            while(isdigit(c))
            {
                tokenvalue*=10+c-'0';
                c=getc(f1);
            }
            num[i++]=tokenvalue;
            ungetc(c,f1);
        } else if(isalpha(c))
        {
            putc(c,f2);
            c=getc(f1);
            while(isdigit(c)||isalpha(c)||c=='_'||c=='$')
            {
                putc(c,f2);
                c=getc(f1);
            }
            putc(' ',f2);
            ungetc(c,f1);
        } else if(c==' '||c=='\t')
        printf(" ");
        else if(c=='\n')
        lineno++;
        else
        putc(c,f3);
    }
    fclose(f2);
    fclose(f3);
    fclose(f1);
    printf("\n Number dalam program : ");
    for(j=0;j
    printf("%d",num[j]);
    printf("\n");
    f2=fopen("identifier","r");
    k=0;
    printf("Identifier : ");
    while((c=getc(f2))!=EOF)
    {
        if(c!=' ')
        str[k++]=c;
        else
        {
            str[k]='\0';
            keyword(str);
            k=0;
        }
    }
    fclose(f2);
    f3=fopen("specialchar","r");
    printf("\n  Simbol dalam program : ");
    while((c=getc(f3))!=EOF)
    printf("%c",c);
    printf("\n");
    fclose(f3);
    printf("Baris dalam program : %d",lineno);
    getch();
    }
Output :

Wednesday, 17 April 2013

media transmisi cocoaxial dan konektor Bnc


Kabel Coaxial
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
  • Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial



GAMBAR: Kabel Coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.



Konektor BNC (Bayonet Neill - Concelman ) adalah jenis umum dari RF konektor digunakan untuk kabel koaksial . Hal ini digunakan dengan radio , televisi , dan lain frekuensi radio elektronik peralatan, instrumen tes, sinyal video, dan pernah konektor jaringan komputer populer. Konektor BNC dibuat untuk mencocokkan impedansi karakteristik kabel baik di 50 ohm atau 75 ohm. Hal ini biasanya diterapkan untuk
frekuensi di bawah 3 GHz dan tegangan di bawah 500 Volt. Konektor Mirip menggunakan prinsip bayonet
koneksi ada, dan sebuah konektor berulir juga tersedia.



Kegunaan :


Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:
  • analog dan digital interface serial sinyal video
  • amatir radio antena
  • penerbangan elektronik ( avionik )
  • peralatan uji .

Wednesday, 3 April 2013

Enkapsulasi dan Dekapsulasi


Enkapsulasi adalah suatu proses untuk menyembunyikan atau memproteksi suatu proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar sistem sekaligus menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri, juga membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada layer yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface. Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas. Contoh sederhana proses enkapsulasi dalam proses pengiriman surat, jika sebuah surat akan dikirim namun tanpa adanya  amplop, alamat dan perangko. Surat tersebut hendaknya memiliki identitas agar dapat sampai ke tujuan, jika tidak memiliki identitas maka surat tersebut tidak akan dapat sampai ke tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan enkapsulasi pada data.

Dekapsulasi adalah Proses pemisahan header IP terluar pada paket yang datang, sehingga datagram yang ditumpangkan itu dapat diakses dan dapat dikirimkan ke tujuan yang sebenarnya. Dekapsulasi merupakan kebalikan dari enkapsulasi.
Akibat dari enkapsulasi dan dekapsulasi ini adalah, Anda akan melihat banyak sekali data acak ketika melakukan sniffing di jaringan. Data acak ini adalah header atau informasi tambahan yang diiikutsertakan ke dalam data yang sebenarnya agar bisa disampaikan ke komputer tujuan oleh media fisik.