Pages

Friday, 5 July 2013

Tugas Bahasa Indonesia ke 4

Eksposisi tentang berbahasa sesuai dengan ranah pemakaiannya

Fungsi Utama Bahasa  sebagai alat komunikasi manusia, baik lisan maupun tulisan. Sehingga bahasa menjadi suatu kebutuhan penting yang tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan kita sebagai pengguna bahasa
Kesadaran akan ranah ini merupakan kompetensi sisiolinguistik yang sangat penting. Kesalahan penggunaan bahasa dalam ranah tertentu akan menimbulkan masalah komunikasi dan bahkan bisa berbuntut masalah hukum.
          Ranah penggunaan bahasa setidaknya dipengaruhi oleh tiga hal: lokasi, topik, dan lawan bicara. Misalnya tempatnya di kamar tidur; topik pembicaraan tentang cinta; lawan bicara adalah suami atau istri, tentu ini termasuk ranah intim. Misalnya lagi, tempatnya ruang praktek, topik pembicaraannya kondisi kesehatan, dan lawan bicaranya dokter, ini tentu ranah pribadi. Kalau tempatnya ruang tamu, topiknya arisan, lawan bicaranya warga satu RT ataupun warga satu Kampung, ini tentu ranah publik.
          Kesadaran ranah penggunaan bahasa ini dalam fenomena pemakaian bahasa Jawa biasa disebut dengan empan papan, kemampuan menyesuaikan penggunaan bahasa dengan tempat dan kedudukannya. Ini sangat diperhatikan dalam Bahasa Jawa karena adanya pembedaan status bahasa, kromo inggil (high variety) dan ngoko (low variety). Dalam bahasa Indonesia kesadaran ranah ini ditunjukkan dengan pemilihan kata atau ungkapan yang sesuai dengan ranahnya. Misalnya tentu anda tidak akan berkata: “Bapak Ketua, saya sangat lapar” di rapat besar  yang dihadiri semua klien.
                Dengan kasus Eyang subur , saya kira telah terjadi kebingungan ranah penggunaan bahasa. Jejaring sosial dunia maya seperti mailing list, twitter, facebook, dan sebagainya bisa membingungkan pengguna bahasa sehingga pengguna bahasa salah mengira ranahnya. Waktu meng-upload atau mengunggah status, kita seorang diri, seolah-olah tidak ada lawan bicara, tempat di kamar, jadi topik bisa apa saja dan bahasa bisa semau kita. ini SALAH BESAR. Di jejaring sosial dunia maya lawan bicaranya ratusan, bahkan ribuan; tempatnya maya, tak bertepi maka pemilihan topik harus hati-hati, penggunaan bahasa harus ekstra hati-hati.

Secara kasat mata, globalisasi juga menurunkan derajat kebakuan ragam bahasa resmi: BI resmi mendapat gangguan dari bahasa asing, terutama bahasa utama dunia, seperti bahasa Inggris; gangguan ini cenderung tampak pada tingginya gejala interferensi (baik secara gramatikal maupun leksikal) dan gejala campur-campur bahasa BI-BA/Inggris, termasuk pemanfaatan alternasi (beralih/alih bahasa) yang sebenarnya tidak diperlukan/tidak dituntut dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa globalisasi mengimplikasikan kecenderungan mengendurnya semangat nasional pada generasi muda bangsa kita, terutama di kota-kota besar.