KERJA BAKTI…
Selama 3 tahun Tinggal di purwokerto, begitu banyak hal-hal yang saya alami dan semua membuat saya takjub dan terheran - heran. Salah satunya adalah betapa ramah dan kompaknya orang sini (boleh ya saya menggunakan istilah “orang sini” untuk masyarakat Norway, untuk memudahkan saja). Dulu yang ada di benak saya adalah bahwa mereka ini tipikal manusia - manusia individualis yang tak acuh dengan masyarakat sekitarnya. Mungkin malah mereka saling tidak kenal dengan tetangga.
Ternyata saya salah. Selama ini, jangankan tetangga sebelah kiri, kanan, depan atau belakang, bahkan orang yang sama sekali tidak kenal pun selalu terlihat ramah, sopan dan murah senyum. Untuk hal ini, saya merasakan perbedaan dengan pengalaman 15 tahun bergaul dengan orang - orang Jakarta yang memang terkenal arogan dan acuh tak acuh, apalagi terhadap orang asing/belum dikenal.
Setiap bertemu tetangga di jalan, kami selalu berusaha berhenti sejenak untuk sekedar mengucapkan “hay , halo, apa kabar?”.
Dan sekarang saya baru tahu Bahwa di komplek rumah saya memiliki komunitas dan kelompok yang unik,, apa itu???yaitu kelompok untuk membersihkan TONG SAMPAH, apakah anda penah terpikirkan??
Bahwa kerja bakti disini itu menurut nama komplek, dari A-Z
Dan sampai saat ini saya tak habis pikir untuk apa tempat sampah umum perlu dibersihkan segala?
Dibersihkan dalam arti: dicuci dengan air dan sabun, lalu disikat sampai bersih dan baunya (relatif) lebih “wangi”. Kegiatan ini dilakukan setelah tong sampah dikosongkan oleh tukang yang membersihkan di sini pagi harinya. Jumlah tong sampah yang harus dicuci ada 3 dengan ukuran lumayan besar (jadi perlu fisik yang cukup kuat untuk mengangkat dan menggelindingkan rodanya). Rata - rata setiap warga menjalani pekerjaan tidak trendi ini setiap 5 bulan sekali. So, it’s not so bad.
Namun tetap saja saya pikir, toh setelah dibersihkan, tong - tong tersebut langsung diisi lagi dengan tumpukan sampah baru. Jadi untuk apa? Alasan mereka tentu saja demi kenyamanan bersama karena tong sampah baunya tidak enak (mana ada tong sampah yang baunya harum ya?). Tapi ya sudahlah. Sebagai orang baru, kita ikuti saja aturan main yang berlaku. Toh bukan kami saja yang wajib mengerjakan ini. Di sini semua sama rata sama rasa (ciri khas negara sosialis).
Jadi, meskipun tidak benar - benar mengosongkan tempat sampah dan membuang sampahnya ke TPA, saya jadi punya rasa respek yang lebih terhadap para tukang sampah. Siapa yang punya impian berkarir sebagai tukang sampah? Mencium aromanya saja pasti kita langsung menutup hidung.
Memang pekerjaan tadi tidak menyenangkan. Tapi kali ini saya rasa sedikit “terhibur” karena kehadiran dya yang selalu setia menemani dan membantu Bundanya. Juga tetangga saya yang sangat baik, Margerit, kali ini dengan senang hati membantu saya sekedar mengisi air di ember dan mengangkat tong sampah yang memang tidak ringan. Jadi, kali ini judulnya memang betul - betul kerja bakti ^-^ yah lumayan, meskipun bermain dengan sampah dan kotoran-kotorannya jadi saya tahu , dan mendapat teman lebih banyak, dari hasil kerja bakti ini
No comments:
Post a Comment