Susahnya mencari uang
Disini
saya akan menceritakan tentang pengalaman saya disaat saya setelah lulus sma
pada tahun 2010 . sudah dua tahun saya telah melewatkan kenangan-kenangan
dimana saya berkerja, tinggal sendiri jauh dari orang tua, dan disitulah saya
menemukan dan sadar bahwa mencari uang itu tidaklah mudah apabila kita tidak
berjuang untuk mendapatkan kesuksesan.
Pada
saat itu saya setelah ujian nasional (UN) pada tahun 2010 saya dan teman-teman
saya dipanggil unutk berkerja di suatu perusahaan di daerah kawasan pabrik
cikarang-jababeka.
Pada
saat itu saya belum mendapatkan hasil ujian atau LULUS sekolah tetapi saya dan
teman-teman saya sudah di rekrut untuk berkerja di perusahaan tersebut. Dan
saya mengikuti tes IQ, tes psikolog, tes kesehatan dan tes keterampilan atau
skill .
Setelah
saya di ujikan satu demi satu saya dan beberapa teman saya di terima berkerja
dan langsung berkerja di perusahaan terebut tanpa ijasah dan yang ada debenak
saya “sambil menunggu hasil ujian nasional(UN) saya berkerja terlebih dahulu
diperusahaan tersebut”
Daya
setuju dengan panggilan dan saya berkerja pada hari sabtu saya dan teman-teman
saya mendatangin perusahaan tersebut meskipun jauh jarak dari BOGOR-CIKARANG
jababeka itupun kami tempuh dengan teman-teman saya yang sudah diterima
diperusahaan tersebut. Setelah saya sampai disana kami semua memasuki
perusahaan dan melihat lihat cara kerja diperuhaaan tersebut.
Setelah
saya melihat lihat didalam pabrik saya bisa mulai berkerja pada hari senin,dan
semuanya setuju dengan perjanjian berkerja pada hari senin setelah saya keluar
dari pabrik tersebut sayapun meninggalkan pabrik itu dan mencari tempat tinggal
kontrakan atau kos-kosan.
Tidak
jauh dati pabrik yang akan saya berkerja dari daerah tersebut ada sebua
kontrakan dan kami semua berdiskusi untuk menyutujui bagaimana dengan tempat
tersebut, dan setelah saya berdiskusi sayapun setuju dengan pilihan yang
lainnya untuk menepati kontrakan tersebut dan saya bertemu dengan ibu yang
punya kontrakan kami semua bernegosisasi denga harga sewa kontrak perbulan
dengan anggota kami 13 orang, kami mencari 3 rumah untuk dikontrakan 10 orang
dalam 2 rumah untuk laki-laki dan untuk perempuan hanya bertiga 3 orang dalam 1
rumah, dan sewa untuk 3 rumah tersebut 1 juta perbulan ya meskipun tidak luas
dan bagus saya menyukai jarak dan tempatnya,setelah itu kamipun pulang menuju
bogor untuk pulang kemasin kamsing daerah rumah masing masing, sayapun pulang
dari daerah jababeka cikarang sekita jam 17.00 ssampai rumah saya jam 21.30
sayapun istirahat dan berbekal untuk persiapan meskipun orang tua saya tidak
mengizinkan saya untuk berkerja saya tetap berkerja dan tekad saya ubtuk
membuktikan bahwa saya bisa membeli motor dengan uang saya sendiri. Orang tua
sayapun menangis sdan sedih ketika saya meninggalakan rumah padahal sayapun
sudah ditinggal orabtua saya dari sma kelas 1 saya ditinggal karena orang tua
saya pindah kerja kedaerah purwokerto .
Saya
tetap tegar meskipun hati saya menangis tetapi saya tidak ingin terlihat
cengeng atau lemah didepan orang tua saya meskipun orang tua saya tahu bahwa
saya itu sedih dan terpaksa untuk meniggalkan rumah dan saya akan mebuktikan
bahwa saya bisa dan dengan tekad dan semangat yang tinggi itu pun meskipun jauh
dari rumah saya ingat pesan orang tua saya bahwa “jangan pernah lemah dan teta
semangat pantang menyerah , tekadkan keinginanmu untuk keberhasilan jika ingin
terwujud keinginanmu” kata-kata itupun selalu saya ingat kerika bapak saya
berkata itu pada suatu hari yang lalu.
Kamipun
berangkat kembali berkerja dan sesampainya disana (cikarang-jababeka) kamipun
beristirahat dan beribadah ditempat atau kontrakan yang baru saya tempati dan
berdoa dimana saya berharap impian saya terwujud,sehat,dan terjaga didalam
rumah ataupun diman saya berada.
Setelah
berlalu-lalu daya berkerja dimana saya kehabisan uang kamipun semua belum
menerima dan tidak berani meminjam uang karena saya tau bahwa tidak mudah untuk
meminjam uang dengan orang yang belum dikenal dekat dengan kami semua..
Kamipun
mengamen di rumah-rumah, dijalanan,ditoko dan ti tempat-tempat keramaaian pada
pada malam hari karena pada siang hari saya kerja dipabrk sebagai buruh
pabrik.ada suka danadapun dukanya pada saya saat mengamen di pinggiran kota
cikarang, sukanya saya sadar bahwa di saat kita susah ada teman yang bisa
membantu saya menvcari uang tambahan dan dibagi bagi untuk membeli nasi,kecap
dan garam.
Dukanya
saa diuber uber sama banci atau laki laki yang berubah penampilannya menjadi
wanita karena saya takut saya lari sekencang mungkin ,dan pada malam harinya
sekitar jam 22.30 saya sampai dirumah dan saya membeli beras untuk dimasak,
sesampai dikontrakan saya memasak nasi
dan disaat matang saya pun sadar bahwa
tidak ada lauk karena sudah tidak ada uang. Kamipun dengan 13 orang makan nasi
kecap+garem disaat itu saya sadar bahwa “TIDAK MUDAH MECARI UANG” dan kenapa
saya tidak menyadarinya sebelum saya berkerja dan disaat saya dirumah !!
Saya
pun teringat makan bersama keluarga dimana saya sudah jarang makan denga
anggota keluarga yang lenngkap karena bapak saya dan ibu saya tinggalnya
dipurwokerto,merka dinas demi perkerjaan saya pun tinggal dicirayam da tidak
ikut tinggal di purwokerto saya juga sambil belajar mandiri, saya menangis dan
meneteskan air mata disaat kami makan bersama dengan teman-teman seperjuangn
yang sampai kapanpun saya tidak akan melupakannya dan tidak akan melupakan masa
masa tersebut.
Setelah
berbulan bulan saya berkerja dimana saya pulang dan prang tua saya kangen denga
saya karena saya jarang pulang selama 3 bulan berkerja hanya 2 kali saya pulang
kerumah dan saya telah membuktikan dengan saya berkerja saya sadar dan saya
bisa mebeli motor yang saya inginkan meskipun tidak bagus saya bersukur dengan
uang sendiri atau pribadi saya bisa membeli meskipun saya harus menjual motor
lama saya dan membeli motor satri fu dengan harga 18.5 juta.... dan orang tua
saya bangga dengan saya tetapi hidup sebernarnya ini baru dimulai karena saya
ridak mungkin untuk berkerja selamanya di pabrik karena orang tua saya ingin
melihat saya sukses dimassa depan nanti,sayapun disuruh berkerja dan sayapun
menuruti apa kata orang tua saya dan saya mengundurkan diri dari pabrik
tersebut.
Dan
saya ijin untuk minta maaf kepada teman saya yang mengajarkan saya bagaimana
mencari uang untuk makan dan hidup disaat saya tidak punya uang.saya sangat
sedih dan mau bagaimana lagi saya diwajibkan untuk kuliah di universitas
gunadharma sayapun setuju dengan pemikiran orang tua saya untuk kuliah di
universitas tersebut,jadi kesimpulan saya buat teman teman yang membaca semoga
sadar dan bersukur bahwa mencari uang itu tidaklah mudah harus mempertaruhkan
nyawa dan anggota badan apabila ada kecelakaan yang terjadi
No comments:
Post a Comment