Pages

Friday, 9 March 2012


Susahnya mencari uang
    
Disini saya akan menceritakan tentang pengalaman saya disaat saya setelah lulus sma pada tahun 2010 . sudah dua tahun saya telah melewatkan kenangan-kenangan dimana saya berkerja, tinggal sendiri jauh dari orang tua, dan disitulah saya menemukan dan sadar bahwa mencari uang itu tidaklah mudah apabila kita tidak berjuang untuk mendapatkan kesuksesan.
Pada saat itu saya setelah ujian nasional (UN) pada tahun 2010 saya dan teman-teman saya dipanggil unutk berkerja di suatu perusahaan di daerah kawasan pabrik cikarang-jababeka.
Pada saat itu saya belum mendapatkan hasil ujian atau LULUS sekolah tetapi saya dan teman-teman saya sudah di rekrut untuk berkerja di perusahaan tersebut. Dan saya mengikuti tes IQ, tes psikolog, tes kesehatan dan tes keterampilan atau skill .
Setelah saya di ujikan satu demi satu saya dan beberapa teman saya di terima berkerja dan langsung berkerja di perusahaan terebut tanpa ijasah dan yang ada debenak saya “sambil menunggu hasil ujian nasional(UN) saya berkerja terlebih dahulu diperusahaan tersebut”
Daya setuju dengan panggilan dan saya berkerja pada hari sabtu saya dan teman-teman saya mendatangin perusahaan tersebut meskipun jauh jarak dari BOGOR-CIKARANG jababeka itupun kami tempuh dengan teman-teman saya yang sudah diterima diperusahaan tersebut. Setelah saya sampai disana kami semua memasuki perusahaan dan melihat lihat cara kerja diperuhaaan tersebut.
Setelah saya melihat lihat didalam pabrik saya bisa mulai berkerja pada hari senin,dan semuanya setuju dengan perjanjian berkerja pada hari senin setelah saya keluar dari pabrik tersebut sayapun meninggalkan pabrik itu dan mencari tempat tinggal kontrakan atau kos-kosan.
Tidak jauh dati pabrik yang akan saya berkerja dari daerah tersebut ada sebua kontrakan dan kami semua berdiskusi untuk menyutujui bagaimana dengan tempat tersebut, dan setelah saya berdiskusi sayapun setuju dengan pilihan yang lainnya untuk menepati kontrakan tersebut dan saya bertemu dengan ibu yang punya kontrakan kami semua bernegosisasi denga harga sewa kontrak perbulan dengan anggota kami 13 orang, kami mencari 3 rumah untuk dikontrakan 10 orang dalam 2 rumah untuk laki-laki dan untuk perempuan hanya bertiga 3 orang dalam 1 rumah, dan sewa untuk 3 rumah tersebut 1 juta perbulan ya meskipun tidak luas dan bagus saya menyukai jarak dan tempatnya,setelah itu kamipun pulang menuju bogor untuk pulang kemasin kamsing daerah rumah masing masing, sayapun pulang dari daerah jababeka cikarang sekita jam 17.00 ssampai rumah saya jam 21.30 sayapun istirahat dan berbekal untuk persiapan meskipun orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk berkerja saya tetap berkerja dan tekad saya ubtuk membuktikan bahwa saya bisa membeli motor dengan uang saya sendiri. Orang tua sayapun menangis sdan sedih ketika saya meninggalakan rumah padahal sayapun sudah ditinggal orabtua saya dari sma kelas 1 saya ditinggal karena orang tua saya pindah kerja kedaerah purwokerto .
Saya tetap tegar meskipun hati saya menangis tetapi saya tidak ingin terlihat cengeng atau lemah didepan orang tua saya meskipun orang tua saya tahu bahwa saya itu sedih dan terpaksa untuk meniggalkan rumah dan saya akan mebuktikan bahwa saya bisa dan dengan tekad dan semangat yang tinggi itu pun meskipun jauh dari rumah saya ingat pesan orang tua saya bahwa “jangan pernah lemah dan teta semangat pantang menyerah , tekadkan keinginanmu untuk keberhasilan jika ingin terwujud keinginanmu” kata-kata itupun selalu saya ingat kerika bapak saya berkata itu pada suatu hari yang lalu.
Kamipun berangkat kembali berkerja dan sesampainya disana (cikarang-jababeka) kamipun beristirahat dan beribadah ditempat atau kontrakan yang baru saya tempati dan berdoa dimana saya berharap impian saya terwujud,sehat,dan terjaga didalam rumah ataupun diman saya berada.
Setelah berlalu-lalu daya berkerja dimana saya kehabisan uang kamipun semua belum menerima dan tidak berani meminjam uang karena saya tau bahwa tidak mudah untuk meminjam uang dengan orang yang belum dikenal dekat dengan kami semua..
Kamipun mengamen di rumah-rumah, dijalanan,ditoko dan ti tempat-tempat keramaaian pada pada malam hari karena pada siang hari saya kerja dipabrk sebagai buruh pabrik.ada suka danadapun dukanya pada saya saat mengamen di pinggiran kota cikarang, sukanya saya sadar bahwa di saat kita susah ada teman yang bisa membantu saya menvcari uang tambahan dan dibagi bagi untuk membeli nasi,kecap dan garam.
Dukanya saa diuber uber sama banci atau laki laki yang berubah penampilannya menjadi wanita karena saya takut saya lari sekencang mungkin ,dan pada malam harinya sekitar jam 22.30 saya sampai dirumah dan saya membeli beras untuk dimasak, sesampai  dikontrakan saya memasak nasi dan disaat matang saya pun  sadar bahwa tidak ada lauk karena sudah tidak ada uang. Kamipun dengan 13 orang makan nasi kecap+garem disaat itu saya sadar bahwa “TIDAK MUDAH MECARI UANG” dan kenapa saya tidak menyadarinya sebelum saya berkerja dan disaat saya dirumah !!
Saya pun teringat makan bersama keluarga dimana saya sudah jarang makan denga anggota keluarga yang lenngkap karena bapak saya dan ibu saya tinggalnya dipurwokerto,merka dinas demi perkerjaan saya pun tinggal dicirayam da tidak ikut tinggal di purwokerto saya juga sambil belajar mandiri, saya menangis dan meneteskan air mata disaat kami makan bersama dengan teman-teman seperjuangn yang sampai kapanpun saya tidak akan melupakannya dan tidak akan melupakan masa masa tersebut.
Setelah berbulan bulan saya berkerja dimana saya pulang dan prang tua saya kangen denga saya karena saya jarang pulang selama 3 bulan berkerja hanya 2 kali saya pulang kerumah dan saya telah membuktikan dengan saya berkerja saya sadar dan saya bisa mebeli motor yang saya inginkan meskipun tidak bagus saya bersukur dengan uang sendiri atau pribadi saya bisa membeli meskipun saya harus menjual motor lama saya dan membeli motor satri fu dengan harga 18.5 juta.... dan orang tua saya bangga dengan saya tetapi hidup sebernarnya ini baru dimulai karena saya ridak mungkin untuk berkerja selamanya di pabrik karena orang tua saya ingin melihat saya sukses dimassa depan nanti,sayapun disuruh berkerja dan sayapun menuruti apa kata orang tua saya dan saya mengundurkan diri dari pabrik tersebut.
Dan saya ijin untuk minta maaf kepada teman saya yang mengajarkan saya bagaimana mencari uang untuk makan dan hidup disaat saya tidak punya uang.saya sangat sedih dan mau bagaimana lagi saya diwajibkan untuk kuliah di universitas gunadharma sayapun setuju dengan pemikiran orang tua saya untuk kuliah di universitas tersebut,jadi kesimpulan saya buat teman teman yang membaca semoga sadar dan bersukur bahwa mencari uang itu tidaklah mudah harus mempertaruhkan nyawa dan anggota badan apabila ada kecelakaan yang terjadi

No comments:

Post a Comment